#TM9.270417.Thu.StrategiTransportasiDarat
Strategi
Pembangunan Angkutan Jalan
1. Kendala
Dalam pembangunan angkutan jalan terdapat kendala yang di hadapi seperti penyediaan
lahan atau pengadaan lahan dimana dalam pengadaan lahan tidak jarang ditemukan
masalah-masalah seperti persengketaan tanah yang di alami antara warga pemilik
tanah dengan pemerintah.
2. Strategi untuk mengendalikan kendala
tersebut:
Strategi untuk menghadapai kendala untuk pembangunan jalan baru dapat di
kendalikan dengan strategi usaha pemanfaatan fasilitas jalan yang sudah tersedia
dengan cara seperti berikut:
a. Usaha pemanfaatan fasilitas
jembatan timbang sebagai sarana pengawasan dan penegakan hukum,
b. Penyedian fasilitas keselamatan dan serta
penyediaan subsidi keperintisan
3. UU/Peraturan yang ada hubungannya
dengan strategi pembangunan angkutan jalan:
a.
UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
b.
UU No. 38 Tahun 2004 tentang
Jalan
c.
Peraturan Presiden No. 36 Tahumn 2005 tentang
Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum
Strategi Pembangunan Angkutan Penyeberangan
1. Yang mendasari pengembangan angkutan
penyeberangan jangka panjang:
Yang mendasari di adakanya angkutan penyebarangan adalah dikarenankanya tidak
adanya jembatan penghubung antara suatu
daerah dimana kedua daerah tersebut terpisah oleh suatu penghalang semisal perairan
,laut atau sungai . Lalu keberadaanya akan hilang jika telah dibangung
fasilitas jembatan penyebrangan yang memungkinkan pengedaran menyebrang tanpa
membutuhkan angkutan penyebrangan ,seperti kapal ferry , kapal roro dan
lain-lainya
2. Strategi pembangunan angkutan
penyeberangan:
Strategi yang dilakukan dalam kegiatan angkutan
penyeberangan dilaksanakan dengan dua strategi yakni:
a. Strategi substitusi , dilakukan
apabila kegiatan angkutan penyeberangan tidak diperlukan lagi, sehingga perlu
dilakukan relokasi ke tempat lain yang lebih memerlukan,
b. strategi komplementer adalah bila angkutan penyeberangan mampu bersinergi
dengan angkutan jalan, sehingga angkutan penyeberangan diposisikan sebagai
derived demand angkutan jalan dan pengembangannya lebih difokuskan kepada
optimalisasi dan kompatibilitas elemen-elemen dalam sistem angkutan penyeberangan.
3. UU/Peraturan yang ada hubungannya
dengan strategi pembangunan angkutan penyeberangan:
a. Undang-undang 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran
b. PP No 7 Tahun 2000
Strategi Pembangunan Transportasi Perkotaan
1. Kondisi perkotaan:
Dapat kita ketahui bahwa kondisi perkotaan yang
semakin berkembang pesat dalam halnya, manusia yang tinggal di kota tersebut
menuntut mobilitas yang tinggi untuk mencapai satu tujuan dan menuntut
ketersediaan ruang yang memadai dan permintaan jasa transportasi sangat besar
dimana yang berimpact pada chaos nya system transportasi di suatu kota.,sehingga diperlukanya strategi untuk menangani masalah
tersebut.
2. Strategi pembangunan transportasi
perkotaan:
Dari uraian diatas dapat kita pikirkan bahwa
dibutuhkanya strategi-strategi untuk menangani masalah tersebut seperti
strategi ;
a. Strategi mendevelop atau mengembangkan angkutan perkotaan yang
mempertimbangkan aspek besarnya skala pelayanan secara berkelanjutan dengan
pengembangan angkutan perkotaan, mass transportation, eco friendly car atau
kendaraan ramah lingkungan seperti hybrid car,hemat BBM,rekayasa lalulintas ,
fasilitas kesalamatan, dengan pengembangan sistem transportasi perkotaan yang menerus yang tidak
mengenal batas administrasi wilayah terutama pada kota-kota aglomerasi dimana
kebutuhan bagi para komuter cukup tinggi.
b. Strategi lainnya guna mendukung
pengembangan transportasi perkotaan adalah masih perlunya intervensi pemerintah
terutama dalam membatasi pertumbuhan pemilikan dan penggunaan kendaraan pribad
3. UU/Peraturan yang ada hubungannya
dengan strategi pembangunan transportasi perkotaan:
a. UU.Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
Strategi Pembangunan Transportasi Perkotaan
1. Angkutan Masal :
What : Angkutan
Massal adalah angkutan yang dapat digunakan oleh orang banyak.
Why : Karena dengan angkutan masal dapat terciptanya
efiensiensi dalam pengangkutan orang dengan sekali angkut bisa mencakup banyak
orang seperti contoh ,MRT atau LRT dibandingkan dengan satu mobil hanya satu
orang tetapi memakan 4 meter persegi akan tetapi MRT yang satu gerbong bisa
angkut banyak orang.
2.
Kota aglomerasi:
What : Kota Aglomerasi adalah
kota yang menjadi pusat perekonomian, pemerintahan, dan perdagangan dari suatu
wilayah.
Why : Karena
pada Kota
Aglomerasi terdapat banyak
mobilitas orang dikarenakan itu tadi , sebagai pusat aktivitas orang-orang yang
di tengah kota maupun daerah suburban datang ke kota untuk beraktivitas juga ,
maka untuk menghindari dari kekacauan maka dibutuhkanlah strategi yang
komprehensif untuk pembangunan transportasi perkotaan ,demi berjalan lancarnya
aktivitas kegiatan masyrakat dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Contoh
penerapan strategi pembangunan transportasi perkotaan yang ada hubungannya
dengan angkutan massal dan kota aglomerasi:
Seperti yang kita lihat pada peta MRT&LRT Singapore tersebut terdapat dua sistem transportasi yang digunakan untuk menunjangnya pengakutan secara masal yang berjalan secara efisien.
Strategi Pembangunan Angkutan
Penyeberangan
1.
Sinergi
What : sinergi merupakan bentuk
kerjasama dari masing-masing pihak yang berbeda.
Why : kata sinergi digunakan
karena dalam lingkup angkutan
penyebrangan kata sinergi menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan angkutan
penyebrangan dibutuhkanya kerjasama antara beberapa pihak atau pemangku
kepentingan agar dapat terciptanya satu persepsi yang sama antar pemangku
kepentingan atau agar berjalan lancarnya suatu kegiatan angkutan penyebrangan
tersebut,seperti kerjasama antara pemilik kapal dan pelabuhanya.
2.
Komplementer
What : Komplementer
merupaka sifat saling mengisi atau bersifat melengkapi.
Why : Karena
dalam Angkutan penyebrangan beberapa pihak terdapat kekurangan maka dengan itu
harus saling mengisi atau melengkapi kekurangan tersebut. Agar berjalan
lancarnya kegiatan angkutan penyebrangan
3.
Angkutan penyeberangan diposisikan sebagai
derived demand angkutan jalan:
What :Angkutan derivied demand merupakan angkutan secara permintaan turunan.
Why :Karena pada suatu tempat jika tidak ada permintaan tidaklah berjalan kapal ferries tersebut karena dasarnya derivied demand tergantung permintaan.
4.
Contoh penerapan strategi pembangunan
angkutan penyeberangan dengan strategi komplementer:
http://www.johomaps.com/oc/australia/nsw/sydney/g_sydneyferries.html
Bisa kita lihat diatas merupakan Sydney Ferries Network demi terciptanya penghubung antar suatu tempat yang dikarenakan terpisah oleh peraairan ,dengan adanya ferries tujuan ke suatu tempat dapat lebih cepat.
Komentar
Posting Komentar